Kata “Gamelan” berasal dari kata “Gamel” yang berarti
memukul. Maka Gamelan diartikan sebagai sekelompok instrument musik yang dimainkan
secara terpadu dalam sebuah kelompok. Mayoritas alat musik dalam kelompok
Gamelan dimainkan dengan cara dipukul. Beberapa alat musik dalam Gamelan yang
tidak dibunyikan dengan cara dipukul adalah Suling, Rebab dan Celempung. Suling
dibunyikan dengan cara ditiup sedangkan Rebab dan Celempung dibunyikan dengan
cara dipetik. Gamelan terdiri dari banyak alat musik seperti :
1.Kempul
2.Gong
3.Siyem
4.Bonang
5.Suling
6.Kempyang
7.Ketuk
8.Kenong
9.Sarong
10.Slenthem
11.Celempung
12.Kendang
13.Rebab
14.Gender
15.Gambang
1.Kempul
2.Gong
3.Siyem
4.Bonang
5.Suling
6.Kempyang
7.Ketuk
8.Kenong
9.Sarong
10.Slenthem
11.Celempung
12.Kendang
13.Rebab
14.Gender
15.Gambang
Berikut beberapa gamelan yang pernah ada dan terus berkembang di Jawa Barat, antara lain :
1.Gamelan Salendro
Gamelan salendro ini biasa digunakan untuk mengiringi pertunjukan wayang, tari, kliningan, jaipongan dan lain-lain.
2.Gamelan Pelog
Gamelan pelog fungsinya hampir sama dengan gamelan salendro, akan tetapi kesenian gamelan pelog kurang begitu berkembang dan kurang akrab di masyarakat dan jarang dimiliki oleh grup-grup kesenian di masyarakat. Hal ini menandakan cukup terwakilinya seperangkat gamelan dengan keberadaan gamelan salendro.
3.Gamelan Degung.
Gamelan degung merupakan kesenian gamelan yang dirasakan cukup mewakili kekhasan masyarakat Jawa Barat.
4.Gamelan Ajeng
Gamelan ini berlaras salendro yang masih terdapat di kabupaten Bogor
5.Gamelan Renteng
Gamelan renteng terdapat di beberapa tempat di Jawa Barat, salah satunya di Batu Karut, Cikalong kabupaten Bandung. Melihat bentuk dan interval gamelan renteng, ada pendapat bahwa kemungkinan besar gamelan
Dalam kepercayaan tradisional, Gamelan dianggap suci dan
dipercaya memiliki kekuatan supranatural. Setiap instrument yang menjadi bagian
Gamelan dipercaya memiliki roh. Oleh karena itu, setiap musisi yang memainkan
Gamelan harus bermain Gamelan tanpa memakai alas kaki, karena jika memakai alas
kaki, dipercaya bahwa hal itu akan mengganggu roh. Melangkahi alat musik
Gamelan pun adalah hal yang dilarang keras. Dalam kepercayaan Jawa, Gong Ageng
dipercaya sebagai pusat roh dalam Gamelan tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar