urang sunda asli

urang sunda asli

Senin, 26 November 2012

Perkembangan Kempul dan Goong


•  Kempul
Kempul adalah gong gantung berukuran kecil. Kempul menandai aksen-aksen penting dalam kalimat lagu gendhing. Dalam hubungannya dengan lagu gendhing, kempul bisa memainkan nada yang sama dengan nada balungan; kadang-kadang kempul mendahului nada balungan berikutnya; kadang-kadang ia memainkan nada yang membentuk interval kempyung dengan nada balungan, untuk menegaskan rasa pathet. Seringkali ditempatkan dengan gong ageng dan suwukan, tergantung di satu rak, di bagian belakang gamelan, dan instrumen ini sering dimainkan oleh pemain dengan palu same same. Biasanya ada angsuran kempul di setiap pelog dan slendro, namun, sering ada beberapa catatan yang hilang dan dengan demikian mereka harus berbagi kempul (biasanya pada interval yang terkait, seperti kelima).Dalam struktur yang lebih pendek, Seperti Ketawang, kempul yang Digunakan untuk membagi nongans (kenong stroke). Dalam, struktur terpendek wayang, drama kenong kenong pada setiap hit lainnya.

•  Gong
Ricikan gong khususnya menunjuk pada gong gantung berposisi vertikal, berukuran besar atau sedang, ditabuh di tengah-tengah bundarannya (pencu) dengan tabuh bundar berlapis kain. Gong menandai permulaan dan akhiran gendhing dan memberi rasa keseimbangan setelah berlalunya kalimat lagu gendhing yang panjang. Gong sangat penting untuk menandai berakhirnya satuan kelompok dasar lagu, sehingga kelompok itu sendiri (yaitu kalimat lagu di antara dua tabuhan gong) dinamakan gongan. 

Gong yang digantung. Dapat dibedakan dalam dua jenis yaitu:
  • Gong Ageng, adalah gong terbesar dalam Gamelan Jawa dan dipercaya sebagai roh dalam Gamelan. Oleh karena itu, gong ini sangat dihormati. Biasanya Gong Ageng ditempatkan di belakang Gamelan.
  • Kempul, adalah gong gantung yang memiliki ukuran lebih kecil dari Gong Ageng.
Gong yang diletakkan diatas tali yang direntangkan pada bingkai kayu (tempat yang terbuatdari kayu ini kadang disebut Rancakan). Dapat dibedakan dalam 4 (empat) jenis gong,yaitu:

1. Bonang.
Adalah satu set gong yang terdiri dari sepuluh sampai empat belas gong-gong kecil dengan posisi horizontal yang
tersusun dalam dua deretan.

Ada dua macam Bonang, yaitu:
  • Bonang Barung, yaitu Bonang berukuran sedang, beroktaf tengah sampai tinggi
  • Bonang Panerus, yaitu Bonang berukuran kecil tetapi titi nadanya lebih tinggi satu oktaf dibandingkan Bonang Barung.
2.Kenong.
 Adalah gong terbesar yang diletakkan diatas tali yang direntangkan pada bingkaikayu. Dalam beberapa Gamelan, satu bingkai kayu dapat berisi 3 (tiga) Kenong

3.Ketuk dan Kempyang.
Adalah gong-gong yang diletakkan di sebelah Kenong. Ketuk danKempyang selalu ditempatkan dalam sebuah kotak kayu.

4.Metallophones,
Adalah alat-alat musik berbentuk bilahan/lempengan yang terdiri dari enam atau tujuh bilah, ditumpangkan pada bingkai kayu yang juga berfungsi sebagai resonator. Alat-alat musik ini dapat dibedakan menjadi 2(dua) jenis, yaitu:

a. Saron, terdiri atas:
  1. Saron Demung, yaitu alat musik dengan bilahan paling besar dalam keluarga Saron dan menghasilkan nada rendah. Titi nada Saron Demung lebih rendah satu oktaf dibanding Saron Barung. Saron Demung juga dapat dibedakan dalam 2 (dua) tipe:Demung Slendro dan Demung Pelog.
  2. Saron Barung. Dibandingkan dengan Saron Demung & Saron Panerus, Saron Barung memiliki bilahan logam menengah (medium). Titi nadanya satu oktaf lebih rendah dari Saron Panerus dan satu oktaf lebih tinggi dari Saron Demung. SaronBarung juga dapat dibedakan dalam 2 (dua) tipe: Barung Slendro dan Barung Pelog.
  3. Saron Panerus atau seringkali disebut dengan julukan Peking. Ini merupakan keluarga Saron yang paling kecil. Dibandingkan Saron Barung, Saron Panerus memiliki titi nada lebih tinggi satu oktaf. Saron Barung juga dapat dibedakan dalam 2(dua) tipe: Panerus Slendro dan Panerus Pelog
b. Gender,adalah alat musik yang terdiri dari bilah-bilah metal yang ditegangkan dengan
    tali.

Gender dapat dibedakan menjadi:
  • Slentem, adalah alat musik dengan bilah metal dan resonator terbesar dalam keluarga gender. Biasanya Slentem memiliki tujuh bilah dan memiliki titi nada satu oktaf dibawah Saron Demung
  • Gender, terdiri atas:
  1. Gender Barung. Gender Barung memiliki bilah metal dengan ukuran sedang dalam keluarga Gender. Gender Barung memiliki titi nada satu oktaf lebih rendah dari Gender Panerus.
  2. Gender Panerus. Gender Panerus memiliki bilah-bilah yang paling kecil dalam keluarga Gender. Gender Panerus memiliki titi nada satu oktaf lebih tinggi daripada Gender Barung
Masing-masing dari alat-alat musik (perangkat) tersebut diatas memiliki fungsi-fungsi khusus yang saling mengisi dan melengkapi sehingga menciptakan harmonisasi antara satu sama lain. Setiap alat musik sudah memiliki pakem yang tertuang dalam phatet (pembatasan wilayah nada).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar